Persaudaraan Menembus Batas ....

Persaudaraan Menembus Batas ....

Wednesday, February 15, 2006

?********?

Terkadang untuk meraih kebahagiaan kita harus merasakan kesedihan terlebih dahulu. Terkadang di setiap kesuksesan terselip kegagalan yang menimpa. Saya yakin, di saat kondisi negatif menimpa, ada beberapa dari kita yang kemudian tergiur oleh pilihan-pilihan yang justru semakin menjauhkan kita dari impian. Rasa sedih, gagal, merasa sendiri, sangat dekat hubungannya dengan putus asa.

Kalo dipikir-pikir, tipikal dari masalah yang dihadapi oleh manusia pada dasarnya sama. Kematian, terpuruk, ketidakbahagiaan, kesuksesan, kegagalan, hampa, ketiban rejeki nomplok, dll adalah beberapa masalah dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh manusia di dunia ini. Yang kemudian menjadi berbeda adalah sudut pandang dari setiap manusia dalam menghadapi masalahnya. Dari sinilah manusia dituntut untuk memilih. FIGHT OR FLIGHT.

Bagi manusia yang memiliki pemikiran yang dangkal, maka pilihan kedua bukanlah pilihan yang aneh buatnya. Menghindar dari masalah adalah jalan keluar dari masalah yang dia hadapi. Tanpa dia sadar bahwa masalahnya hanya akan tertunda untuk diselesaikan dan dia akan semakin jauh dengan apa yang menjadi tujuannya.

Seperti kisah seorang laki-laki di Amerika, bernama Han, yang memiliki permasalahan serius dengan wanita. Dia jengkel dengan dirinya sendiri karena hanya mampu melihat perempuan dari ciri fisiknya. Sampai suatu hari kemudian, Han mendatangi seorang Trainer handal yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang NLP dan Hypnosis therapy, Anthony Robin. Singkat cerita, Robin merubah persepsi Han agar bisa melihat wanita dari inner beuaty, dan tak lupa Robin menghipnotis Han agar selalu wanita yang memiliki kekurangan menjadi luar biasa cantik dalam pandangan Han. It work ! in another day, he met a girl name Rosemary. Menurut orang-orang di sekitarnya, Rosemary is a very big girl. Tapi, bagi Han kebalikannya. Rosemary adalah gadis yang sangat cantik, sexy dan cerdas. Yang terakhir bukan termasuk penilaian fisik. Sampai akhirnya, efek hipnotis hilang. Dia harus berhadapan dengan Rosemary yang sangat jauh dari pandangannya yang terakhir. Gendut, jelek, dan suka makan. I could only said, "Welcome to the real world".

Pada dasarnya orang cenderung menilai orang; masalah, kegagalan, kesuksesan dari 1 sudut pandang saja. Sedikit sekali orang yang bijak dan melihat dari sudut pandang yang lain. Oke lah gendut, so what ? Jelek, apa dunia mo kiamat. We often too shelfis and perfectionis by judging other just from our frame. Padahal mereka juga manusia yang butuh untuk dihargai. Dibalik kekurangan mereka, pasti terdapat berjuta kelebihannya. Hanya saja, kelebihan mereka telah tertutup oleh penilaian kita atas kekurangan yang tampak.

Sedangkan bagi orang yang tidak cupet pikiran, dalam menghadapi masalah, dia pasti akan memilih to fight. Mereka inilah orang yang berpotensi menjadi orang bijak dan cenderung tidak gegabah dalam menilai segala hal. Di setiap masalah dan kondisi yang melingkupinya, dia menemukan peluang-peluang untuk ditaklukkan. Tidak mudah lalai ketika mendapat kesuksesan dan tidak gampang menyerah bila masalah mendera. Yang ada pada dirinya adalah motivasi luar biasa untuk menyelesaikan masalah.

Mungkin cerita yang saya ambil dari film JOHN Q bisa kita ambil hikmahnya. Inilah adalah kisah seorang Black American, also a father of a lovely boy, yang tanpa dia minta anaknya mengidap penyakit kelainan pada jantung. Hati ayah mana yang tidak tersentuh melihat anaknya yang sepertinya sehat-sehat saja tiba-tiba jatuh tersungkur di pertandingan baseball dan tidak bergerak lagi. Segera John membawa putra tercinta ke RS, dan hasilnya sangat mencengangkan! John Junior harus melakukan transplantasi jantung. John tidak segera dilayani karena harus menyediakan dana sebesar 160 ribu dolar untuk sekali operasi. Sementara John hanya punya 4 ribu dolar. Sistem di RS menghendaki ada uang ada pelayanan. Padahal John junior sudah dalam kondisi sekarat. Satu hal yang membuat saya kagum dari kisah nyata ini, John menetapkan pilihannya pada jalan fight, walaupun tidak semua yang dia tempuh benar. Mulai dari lobby ke manajemen RS, menjual semua perabot rumah yang dimiliki dan itu pun masih belum cukup membiayai operasi putra terkasihnya, sampe dengan melakukan penyanderaan di RS dan menyediakan diri untuk menjadi satu-satunya donor jantung bagi putranya, yang itu berarti dia harus mati, semua dia lakukan.

Orang yang mengambil pilihan must b flight, sekali lagi, benar-benar dekat dengan putus asa (hopeless). Padahal sesungguhnya, kalau dia mau tetap istiqomah pada tujuannya, maka kesuksesan tinggal sejengkal saja. John Q bahkan hampir mengakhiri hidupnya, ketika kemudian terdengar kabar ada korban bunuh diri yang siap ditransplantasikan jantungnya pada anaknya. Hampir saja John Q tidak hanya kehilangan nyawanya, tapi juga kehilangan kesempatan untuk bahagia bersama keluarganya.

Jadi, apapun masalahnya, pilihan tergantung pada kita. Jadi pejuang atau pecundang. r u ready .... ?


No comments: